UR dan BP REDD Taja Workshop dengan Mahasiswa Kukerta di Bengkalis

www.unri.ac.id – Mahasiswa Universitas Riau (UR) yang sedang melakukan kuliah kerja nyata (Kukerta) di Kecamatan Bukit Batu, Bengkalis, mendapat kesempatan mengikuti Workshop pengelolaan hutan dan lahan gambut berkelanjutan. Workshop digelar selama dua hari sejak hari rabu dan kamis (13-14/8) di Gedung Serbaguna Bujang Kelana Sungai Pakning.

Workshop ini ditaja Badan Pengelola Reducing Emissions From Deforestation and Forest Degradation (BP REDD) Republik Indonesia bekerjasama dengan UR. Narasumber dalam workshop tersebut meliputi dosen UR, yaitu Dr Suwondo MSi, Dr Adhi Prayitno MSc, Dr Haris Gunawan, Arifuddin, MP, Dan Besri Nasrul, SP MSi.

Dr Adhy Prayitno MSc tengah membuka acara (foto: Humas UR)
Dr Adhy Prayitno MSc tengah membuka acara (foto: Humas UR)

Para mahasiswa tengahn melakukan fokus group discusion (foto: Humas UR)
Para mahasiswa tengahn melakukan fokus group discusion (foto: Humas UR)

Universitas Riau memberikan plakat kenangan ke Kadin kehutanan Bengkalis (foto: Humas UR)
Universitas Riau memberikan plakat kenangan ke Kadin kehutanan Bengkalis (foto: Humas UR)

Muhammad Rijal Idrus dosen Universitas Hasannudin, Makasar yang tergabung dalam BP REDD sebagai Asisten Deputy Bidang Operasional mengatakan sekilas tentang BP REDD, merupakan badan non struktural yang baru berdiri tahun 2013 dan bertanggung jawab secara langsung kepada presiden.

Workshop pengelolaan hutan dan lahan gambut berkelanjutan juga dilaksanakan dan menjadi perhatian di 11 propinsi yang ada di Indonesia, termasuk Propinsi Riau.”Tujuan workshop untuk memberikan pemahaman sekaligus training bagi mahasiswa/i UR yang mengerjakan Kukerta tematik kebakaran hutan dan lahan dari UR di Kecamatan Bukit Batu. Kita harapkan dengan adanya workshop ini yang pertama memberikan penyadaran kepada masyarakat melalui mahasiswa, kedua mahasiswa mampu belajar kearifan lokal untuk mencegah karhutla, ketiga fokus grup discusion mahasiswa dengan masyarakat untuk mengidentifikasi alternatif karhutla,” ungkapnya. **(Humas UR – Hizra BPTIK UR)